Ditulis oleh Swantara Firmanu
Dalam
membuat film dokumenter yang kita rekam harus berdasarakan fakta yang
ada. Jadi film dokumenter adalah suata film yang mengandung fakta dan
subjektivitas pembuatnya. Artinya apa yang kita rekam memang berdasarkan
fakta yang ada, namun dalam penyajiannya kita juga memasukkan
pemikiran-pemikiran kita.
Dalam membuat film dokumenter
ada langkah-langkah dan kiat bagaimana film yang kita produksi disenangi
oleh penonton dan tidak memakan biaya yang besar saat memproduksinya..
Langkah yang harus kita tempuh dalam membuat film dokumenter adalah :
1.
menentukan ide. Ide dalam membuat film dokumenter tidaklah harus pergi
jauh-jauh dan memusingkan karena ide ini bisa timbul dimana saja seperti
di sekeliling kita, di pinggir jalan, dan kadang ide yang kita anggap
biasa ini yang menjadi sebuah ide yang menarik dan bagus diproduksi.
Jadi mulailah kita untuk bepfikir supaya peka terhadap kejadian yang
terjadi.
2. menuliskan film statement.
Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ke kertas, sebagai panduan
kita dilapangan saat pengambilan Angel. Jadi pada langkah kedua ini
kita harus menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi
sehingga film yang kita buat telah kita kuasai seluk-beluknya.
3. membuat treatment atau
outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script
adalah cerita rekaan tentang film yang kita buat. script juga suatu
gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita
akan lebih terarah.
Ada beberapa fungsi script :
a)
script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan
referensi dan guide bagi semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script
kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh
karena itu script harus jelas dan imajinatif.
b) script penting untuk kerja
kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood
peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya
kameramen.
c) script juga menjadi dasar
kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui
kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film.
d) script juga menjadi guide
bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim
kita yang kita buat. Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja
yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.
4. mencatat shooting. Dalam
langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list
dan shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan
apa saja gambar yang dibutuhkan untuk flim yang kita buat. jadi saat
merekam kita tidak akan membuang pita kaset dengan gambar yang tidak
bermanfaat untuk film kita. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat
atau merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan
dalam pembuatan film.
5. editing script. Langkah
kelima ini sangat penting dalam pembuatan film. Biasa orang menyebutnya
dengan pasca produksi dan ada juga yang bilang film ini terjadinya di
meja editor. Dalam melakukan pengeditan kita harus menyiapkan tiga hal
adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan membuat
editing script. Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan
secara mendetail dan terperinci data wawancara kita dengan subjek
dengan jelas.
Membuat logging gambar ini
maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shooting dengan
detail, mencatat team code-nya serta di kaset berapa gambar itu ada.
Terakhir ini merupakan tugas filmmaker yang membutuhkan kesabaran karena
membuat editing scrip ini kita harus mempreview kembali hasil rekaman
kita tadi ditelevisi supaya dapat melihat hasil gambar yang kita ambil
tadi dengan jelas. Dengan begitu kita akan mebuat sebuah gabungan dari
Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat menjadi
petunjuk bagi editor.